MAKALAH
PENGANTAR PENDIDIKAN :
PERKIRAAN MASYARAKAT DAN ANTISIPASI
TERHADAP MASA DEPAN
Oleh:
NO. Absen : 31
Nama : DARMES SAPUTRA TANJUNG
Nim/ Bp :
16313/2010

JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012

PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan selalu bertumpuh pada kesejateraan, yakni
pengalaman-pengalaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini,
dan aspirasi serta harapan masadepan/melalui pendidikan setiap masyarakat akan
melestariakn nilai-nilai luhur social kebudayaannya yang telah terukir dengan
indahnya dalam sejara bangsa tersebut.
Melalui dengan pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat yang bersangkutan. Dan akhirnya, melalui pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah yang akan dipilih masa kini sebagai upaya mewujukan aspirasi dan harapan di amsa depan.
Melalui dengan pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat yang bersangkutan. Dan akhirnya, melalui pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah yang akan dipilih masa kini sebagai upaya mewujukan aspirasi dan harapan di amsa depan.
Dalam UU-RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 telah ditetapkan antara lain bahwa “pendidikan adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,pengajaran,
dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
B.
TUJUAN
1.
Memahami beberapa kemungkinan keadaan
masyarakat di masa depan, serat pranan faktor-faktor globalisasi, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), arus komunikasi yang semakin padat dan
cepat, serta kebutuhan yang meningkat dalam layanan professional terhadap
masyarakat di masa depan tersebut.
2.
Memahami berbagai upaya pendidikan untuk
mengantisipasi masa depan, baik yang berkenan dengan penyiapan manusia maupun
yang berkenan dengan perubahan sosio-kultural, serta pengembangan sarana
pendidikan untuk mendukung upaya-upaya yang sedang atau akan dilaksanakan.
C.
MANFAAT
Terdapat
beberapa tujuan yang ingin penulis kemukakan dalam pembuatan makalah ini,
diantaranya:
1.
Memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Pendidikan.
2.
Memahami
bagaimana pendidikan di masa depan yang akan terjadi di Indonesia.
3.
Menjadi ilmu
untuk kehidupan penulis sebagai calon seorang guru mulai saat ini dan untuk
masa yang akan datang.

PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN
P
|
endidikan
akan menyiapkan peserta didik memasuki masyarakat di masa depan. Oleh karena
itu, keputusan dan tindakan dalam bidang pendidikan seharusnya berorientasi ke
masyarakat masa depan tersebut. Makalah
ini akan memaparkan perkiraan masyarakat
masa depan, dan dilanjutkan dengan
upaya pendidikan untuk mengantisipasinya.
A.
PERKIRAAN
MASYARAKAT MASA DEPAN
Pendidikan selalu berlangsung dalam
suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. Demikian pula di Indonesia
pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan
kebudayaan Indonesia. Landasan sosio-kultural merupakan salah satu dasar utama
dalam menentukan arah kepada program-program pendidikan baik program pendidikan
sekolah maupun program pendidikan luar sekolah. Dari sisi lain pendidikan
merupakan salah satu pilar utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan
setiap masyarakat. Di dalam UU no 2 Tahun 1989 tentang sistim pendidikan
nasional dinyatakan bahwa “dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai
peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan
kehidupan bangsa yang bersangkutan.” Melalui upaya pendidikan kebudayaan di
wariskan dan di pelihara oleh setiap generasi bangsa. Serentak dengan itu upaya
pendidikan di arahkan pula untuk mengembangkan kebudayaan itu. Kebudayaan yang
dimaksudkan dalam arti luas yaitu “ keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang
harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan
karyanya itu (koentjaraninggrat, 1974: 19). Kebudayaan itu dapat:
1.
Berwujud ideal yakni ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan
sebagainya.
2.
Berwujud kelakuan yankni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.
Berwujud fisik yakni benda-benda hasil karya manusia.(Koentjaraningrat
1974: 15-22).
Kajian masyarakat masa depan itu semakin
penting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik
bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya
selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan.
Perubahan keadaan masyarakat masa depan
yang berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat
dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:
1. KECENDERUNGAN
GLOBALISASI
Istilah globalisasi (asal kata: global yang berararti secara umumnya, utuhnya,kebulatannya) bermakna bumi
sebagai satu keutuhan seakan akan tanpa tapal batas administrasi negara, dunia
menjadi amat tarnsparan, serta saling ketergantungan antar bangsa didunia
semakin besar; dengan kata lain: “menjadikan dunia sebagai satu keutuhan, satu
kesatuan.” Menurut Emil salim (1990; 8-9)
Terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan
menonjol daya dobraknya,yakni:
a. Bidang iptek yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat utamanya
dengan penggunaan berbagai teknologi canggih seperti computer dan satelit.
Kekuatan pertama gelombang globalisasi ini membuat bumi seakan-akan menjadi
sempit dan transparan. Globalisasi iptek tersebut memeberi orientasi baru dalam
bersikap dan berpikir serta berbicara tanpa batas negara.
b. Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global
tanpa mengenal batas-batas negara. Di berbagai bagian dunia telah berkembang
kelompok-kelompok ekonomi regional. Gejala lainnya adalah makin meluasnya
perusahaan multi nasional sebagai perusahaan raksasa yang kakinya tertanam kuat
di berbagai negara. Globalisai ekonomi telah menyebabkan negara hanya bertapal
batas politik saja, sedangkan dari segi ekonomi semakin kabur.
c. Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai
pertemuan internasional, yang mencapai puncaknya pada konferensi tingkat tinggi
(KTT) bumi , atau nama resminya: konferensi PBB mengenai lingkungan hidup dan
pembangunan (UNCED), pada awal juni 1992 di Rio De Jeneiro,Brasil. Kerusakan ke
berbagai negara di sekitarnya, bahkan mengancam keselamatan planet ini. Oleh
karena itu, diperlukan wawasan dan kebijakan yang tepat dalam bidang
pembangunan yang menjamin kelestarian dan keselamatan lingkungan hidup, atau
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
d. Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa, termasuk budaya
nasional dan budaya-budaya nusantara. Disamping terpaan tentang gagasan-gagasan
dalam pendidikan globalisasin terjadi pula secara langsung menerpa setiap
indiidu manusia melalui buku,radio ,televise,dan media lainnya.
Di samping keempat bidang tersebut, kecenderungan globalisai juga tampak
dalam bidang politik, hukum dan HAM,paham demokrasi dan sebagainya.
Kecenderungan globalisasi tersebut merupakan suatu gejala yang tidak dapat
dihindari. Oleh karen itu, banyak gagasan dalm menghadapi globalisasi yang
menekankan perlunya berpikir dan berwawasan global namun harus tetap
menyesuaikan keputusan dan tindakan dengan keadaan nyata disekitarnya.
2. PERKEMBANGAN
IPTEK
Perkembangan Iptek yang semakin cepat dalam era
globalisasi ini merupakan salah satu ciri utama dari masyarakat masa depan.
Percepataan perkembangan iptek tersebut terkait dengan landasan ontologis,
epistemologis, dan aksiologis ( Filsafat ilmu, 1981: 9-15 ). Segi landasan
ontologis objek telaah adalah berupa pengalaman dan semua wujud yang dapat
dijangkau lewat alat indra telah mengalami perkembangan yang pesat karena
didapatkannya piranti yang membantu alat indra tersebut. Dari segi
epistemologis cara yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu
pengetahuan tersebut telah mengalami perkembangan yang pesat. Dengan mulai
meninggalkan metode deduksi ala Aristoteles dan beralih kepada teori Darwin.
Charles Darwin mempelopori penggabungan metode deduktif dengan metode induktif
dan dengan mengajukan hipotesis, maka sekarang dikenal sebagai daur
hipotetiko-dedukto-verifikatif dalam metode ilmiah ( filsafat ilmu. 1981: 15 dan
156 ), ataupun model induktif-hipotetiko-deduktif dalam proses penelitian (
Raka Joni, 198: 6 ).
Perkembangan ilmu yang terakhir ini ialah penyusun
suatu teori atau ilmu teoritis sebagai kerangka pemikiran yang menjelaskan
gejala dan hubungan yang diperoleh dalam pengujian empiris dan selanjutnya
dapat meramalkan dan menentukan cara mengontrol hal – hal itu. Selanjutnya
landasan aksiologis atau untuk apa iptek itu dipergunakan, yang mempersoalkan
untuk apa iptek itu dipergunakan secara moral tertuju pada kemaslahatan
manusia. Dan terdapat serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan iptek,
yakni :
1. Penelitian dasar ( basic research )
2. Penelitian terapan ( applied research )
3. Pengembangan teknologi ( technological development
)
4. Penerapan teknologi
Ilmu itu adalah kekuasaan seperti yang diucapkan
Francis Balkon, karena ilmu adalah kekuasaan maka teknologi merupakan alat
kekuasaan atas :
·
Manusia,
yakni demi kemaslahatan atau sebaliknya mengeksloitasi menusia itu.
·
Kebudayaan,
yakni memperkaya dan memperkuat kebudayaan atau melunturkan nilai – nilai
budaya yang dapat menimbulkan krisis identitas budaya.
·
Alam,
yakni memanfaatkan sambil menjaga kelestariannya ataukah memusnahkan seluruh
kehidupan di bumi. Untuk itu iptek merupakan salah satu kunci keberhasilan kita
di masa depan.
Segala sesuatu itu pasti ada dampak positif dan
negatif yang ditimbulkan begitu pula dengan iptek bisa menjadi peluang dan
tantangan. Peluang bagi kita untuk mengikuti perkembangan iptek tersebut secara
dini dan apabila masyarakat belum siap menerimanya maka akan berubah menjadi
tantangan. Untuk itu diharapkan di masa – masa mendatang lahir pakar – pakar
iptek yang menguasai secara mendalam dan memiliki wawasan yang luas dan mampu
bekerja secara disiplin dan tetap berpijak pada budaya indonesia.
3. PERKEMBANGAN
ARUS KOMUNIKASI YANG SEMAKIN PADAT DAN CEPAT
Salah satu perkembangan iptek yang luar biasa adalah
perkembangan informasi dan komunikasi, utamanya satelit komunikasi, komputer
dan lainnya. Begitu pula yang terjadi di Indonesia kemajuan itu telah mendorong
perubahan masyarakat dari petani menjadi masyarakat industri dan informasi.
Seiring dengan itu komunikasi antar manusia yang berbeda dalam latar kebangsaan
dan kebudayaan makin meluas karena kemajuan transportasi dan telekomunikasi.
Beberapa unsur proses komunikasi yaitu:
a.
Sumber pesan seperti harapan,gagasan,perasaan aatau prilaku yang diinginkan
oleh pengirim pesan.
b.
Penyandian (encoding), yakni pengubahan atau penerjemahan isi pesan kedalam
bentuk yang serasi dengan alat pengiriman pesan.
c.
Transmisi (pengiriman) pesan.
d.
Saluran.
e.
Pembukasandian (decoding) yakni penerjemahan kembali apa yang di terima
kedalam isi pesan oleh penerima.
f.
Reaksi internal penerima sesuai pemahaman pesan yang diterimanya.
g.
Gangguan atau hambatan (noise) yang dapat terjadi pada semua unsur dasar
lainnya.
Perkembangan komunikasi dengan arus
informasi yang makin padat dan akan di percepat di masa depan mencakup
keseluruhan unsur-unsur dalam proses komunikasi tersebut.
Pada komunikasi satu arah, proses komunikasi
berlangsung dari butir 1 ke butir 6, yakni dari pengirim ke penerima. Sedangkan
pada komunikasi dua arah, kedua belah pihak dapat menjadi pengirim ataupun
penerima pesan. Berikut ini adalah bagan komunikasi ( dimodifikasi dari Jhonson
dan Jhonson, 1977: 111 )
Meskipun teknologi informasi dan komunikasi telah
mengalami perkembangan yang pesat, namun belum merata pada semua negara.
Perkembangannya di negara berkembang masih sangat lambat karena didominasi oleh
negara – negara maju. Untuk itu diperlukan upaya – upaya untuk merebut
teknologi tersebut. Namun, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan
yaitu :
1. Pengembangan teknologi satelit yang mutakhir.
2. Penggunaan teknologi digital yang mampu menyalurkan
signal yang beragam.
3. Di bidang media cetak antara lain penggunaan VDT (
video display terminal ), surat kabar elektronik, dan sistem cetak jarak jauh.
4. Di media elektronik antara lain penggunaan DBS (
direct broadcast satelitte ). Kesemua hal itu akan mempercepat terwujudnya
suatu masyarakat informasi sebagai masyarakat masa depan.
4.
PENINGKATAN LAYANAN PROFESIONAL
Salah satu ciri penting
masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam
bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang makin cepat serta
perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota
masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis
yang semakin tinggi.
Oleh karena itu, manusia
masa depan tersebut makin menuntut suatu kualitas hidup yang lebih baik, termasuk
berbagai layanan yang dibutuhkannya. Layanan diberikan oleh pemangku profesi
tertentu, atau layanan profesional, akan semakin penting untuk kebutuhan
masyarakat tertentu.
B.
UPAYA
PENDIDIKAN DALAM MENAGANTISIPASIKAN MASA DEPAN
Masyarakat masa depan dengan ciri
globalisasi, kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang padat
dan cepat, dan sebagainya,telah memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi
segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut.
Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi
tantangan zaman baru yang akan datang. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat
yang sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan
pendekatan sistematik-sistematik. Pembanguna manusia Indonesia seutuhnya
merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara Indonesia dalam abad 21 yang
akan datang untuk itu diperlukan:
1.
TUNTUTAN BAGI PENDIDiKAN MASA DEPAN
Setiap upaya manusia untuk
menyesuaikan diri terhadap konstelasi dunia pada masanya (pada masa
lampau,kini,akan datang) adalah proses modernisasi sebagai perkiraan masyarakat
masa depan. Berdasarkan acuan normative yang berlaku (UU RI No. 2/1989 beserta
peraturan pelaksanaanya) telah ditetapkan rumusan tujuan pendidikan di Indonesia,
yang dapat di anggap sebagai profil manusia Indonesia di masa depan, salah satu
ketentuan penting dalam perundang-undangan tersebut adalah ketetapan pendidikan
dasar sembilan tahun.
Tuntutan manusia Indonesia di
masa depan diarahkan kepada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan dimasa depan tersebut. Beberapa diantaranya
seperti:
1.
Ketanggapan terhadap berbagai masalah social,politik,cultural,
dan lingkungan.
2.
Kreativitas didalam menemukan alternative pemecahannya.
3.
Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.
2.
UPAYA MENGANTISIPASI MASA DEPAN.
Berdasarkan perkiraan tentang masyarakat masa
depan serta profil menusia masa depan yang diharapkan berhasil di dalam
masyarakat itu maka perlu dikaji berbagai upaya masa kini yang memungkinkan
mewujudkan manusia masa depan tersebut. Dalam penjelasan UU RI No 2 tahun1989
dikemukakan sebagai berikut : “dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional
sebagai pengamalan Pancasila di bidang pendidikan, maka pendidikan nasional
mengusahakan : pertama, pembentukan manusia pancasila sebagai manusia
pembangunan yang tingi kualitasnya dan mampu mandiri. Dan kedua, pemberian
dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan negara Indondesia yang
terwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh. Oleh karena itu kajian tentang
upaya mengantisipasi masa depan melalui pendidikan akan diarahkan pada :
a.
Perubahan Nilai dan
Sikap.
Nilai dan sikap memegang peranan
penting dalam menentukan wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan norma,
acuan yang seharusnya, dan atau kaidah yang akan menjadi rujukan perilaku.
Nilai-nilai tersebut dapat bersumber dari berbagai hal, seperti agama, hukum,
adatistiadat, moral, dan sebagainya, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis. Bagi bangsa Indonesia dengan masyarakat yang majemuk terjadi variasi
system nilai dan tata kelakuan ( sebagai wujud ideal dari kebudayaan
nusantara).
Salah satu pengaruh nilai akan
tampak dalam sikap (attitude) seseorang. Kalau nilai masih bersifat umum, maka
sikap selalu terkait dengan objek tertentu dan disertai dengan kecenderungan
untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tersebut ( dapat positif
ataupun negative). Sebagai kemampuan internal, kemungkinan berbagai alternative
unuk bertindak. Dalam sikap dapat dibedakan atas tiga aspek, yaitu: aspek
kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif.
Perubahan nilai dan sikap dalam
rangka mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga
dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek pelestarian dan aspek
pembaruan. Nilai-nilai luhur yang mendasari kepribadian dan kebudayaan
Indonesia seyogyanya akan tetap dilestarikan, agar terhindar dari krisis
identitas.
b.
Pengembangan
Kebudayaan.
Salah satu upaya penting dalam
mengantisipasi masa depan adalah upaya yang berkaitan dengan pengembangan
kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan sarana
kehidupan manusia. Kebudayaan mencakup unsur-unsur
mulai dari system religi, kemasyarakatan, pengetahuan, bahasa, kesenian,mata pencaharian, sampai dengan system teknologi dan peralatan (Koentjaraningrat,1974:12). Unsure terakhir tersebutlah yang paling mudah berubah dibandingkan dengan unsure lainnya; akan tetapi, perubahan masyarakat Indonesia dari masyarkat pertanian ke masyarakat industri dan masyarakat informasi telah meyebabkan keseluruhan unsure-unsur tersebut akan mengalami pengaruh yang kuat.
mulai dari system religi, kemasyarakatan, pengetahuan, bahasa, kesenian,mata pencaharian, sampai dengan system teknologi dan peralatan (Koentjaraningrat,1974:12). Unsure terakhir tersebutlah yang paling mudah berubah dibandingkan dengan unsure lainnya; akan tetapi, perubahan masyarakat Indonesia dari masyarkat pertanian ke masyarakat industri dan masyarakat informasi telah meyebabkan keseluruhan unsure-unsur tersebut akan mengalami pengaruh yang kuat.
Oleh karena itu, manusia
Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh budaya setempat (sesuai etnis yang ada
di nusantara) dan budaya Indonesia (yang berkembang dari puncak budaya –budaya
nusantara tersebut), tetapi juga menerima berbagai pengaruh “budaya dunia”
(Refleksi, 1990: 3-4). Dalam menghadapi berbagai pengaruh tersebut setiap
individu diharapkan dapat menyelaraskannya dengan baik, agar dapat menyesuaikan
diri dengan dunia yang selau berubah tersbut dengan berhasil. Saling pengaruh
dalam pengembangan kebudayaan di dunia ini, merupakan hal lumrah.
c.
Pengembangan Sarana
Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu
pilar utama dalam mengan tisipasi masa depan, karena pendidikan selalu
berorientasi pada penyiapan peserta didik untuk berperan di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, pengembangan sarana pendidikan sebagai salah satu
prasyarat utama untuk menjemput masa depan dengan segala kesempatan dan
tantangannya.
Khusus untuk menyongsong era
globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara
khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo
(1990:33)mengemukakan lima strategi dasr dalam era globalisasi tersbut yakni:
1. pendidikan untuk
pengembangan IPTEK ,dipilih terutama dalam bidang-bidang yang vital, seperti
manufacturing pertanian, sebagai modal utama untuk menghadapi globalisasi.
2. pendidikan untuk
pengembangan keterampilan manajemen, termasuk bahasa-bahasa asing yang relevan
untuk hubungan perdagangan dan politik, sebagai instrument operasional untuk berkiprah
dalam globalisasi.
3. pendidikan untuk
pengelolaan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan sebagai
penangkal terhadap menurnnya kualitas hidup dan hancurnnya system pendukung
kehidupan manusia.
4. pendidkan untuk
pengembangan system nilai, termasuk filsafat, agama dan teologi demi ketahanan
social-budaya termasuk persatuan dan kesatuan bangsa.
5. pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kepen didikan dan kepelatihan, termasuk pengelola sistem pendidikan formal dan non formal, demi penggalakan peningkatan pemrataan mutu, relevansi, dan efeisiensi sumber daya manusia secara keseluruhan.
5. pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kepen didikan dan kepelatihan, termasuk pengelola sistem pendidikan formal dan non formal, demi penggalakan peningkatan pemrataan mutu, relevansi, dan efeisiensi sumber daya manusia secara keseluruhan.
Khusus untuk pendidikan tinggi,
terdapat kecenderungan berkembangnya pola pemecahan masalah secara
multidisiplin. Oleh karena itu, diperlukan suatu program pendidikan yang kuat
dalam dasar keahlian yang akan memperluas wawasan keilmuan dan membuka peluang
krjasama dengan bidang keahlian lainnya.

PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN
KESIMPULAN :
Pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa
yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi
keadaan masyarakat masa depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang
berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat
dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:
1.
Kecenderungan globalisasi yang makin kuat.
2.
Perkembangan iptek yang makin cepat.
3.
Perkembangan arus informasi yang makin padat dan cepat.
4.
Kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan professional
dalam berbagai segi kehidupan manusi. Keseluruhan hal itu telah mulai tampak
pengaruhnya masa kini, serta diperkirakan akan makinpenting peranannya di masa
depan.
Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan iptek, dan
kesempatan menerima arus informasi yang padat dan cepat, dan sebagainya,telah
memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi segala permasalahan serta siap
menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut. Pendidikan berkewajiban
mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang
akan datang. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah
dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan
sistematik-sistematik. Pembanguna manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci
keberhasilan bangsa dan negara Indonesia dalam abad 21 yang akan datang untuk
itu diperlukan:
1.
Tuntutan bagi manusia masa depan.
2.
Upaya mengantisipasi masa depan, utamanya yang
berhubungan dengan perubahan nilai dan sikap sebagai manusia modern,
pengembangan kehidupan dan kebudayaan, serta pengembangan sarana pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Prayitno. 2009. Dasar, Teori, dan Praksis Pendidikan.
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia
TIM
Dosen FIP UNP. Pengantar Pendidikan. Padang : FIP UNP
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
http://mahendracollage.blogspot.com/2011/04/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap.html
http://raflengerungan.wordpress.com/korupsi-dan-pendidikan/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap-masyarakat-masa-depan/
0 komentar:
Posting Komentar